03 September 2008

SELAMATKAN FADJROEL RACHMAN DARI BAHAYA NARSISME!

Selamatkan Fadjroel Rachman dari bahaya narsisme yang mulai disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab! Pekerjaan semacam itu justru menjerumuskan Fadjroel Rachman untuk terjebak ke dalam bentuk puas diri sehingga agenda-agenda progresif yang selama ini dikampanyekan menjadi tidak fokus. Sebagai contoh, menurut Fadjroel Rachman ada sekelompok orang yang diduga sebagai "tim Pejaten" melakukan kampanye-kampanye buruk untuk menjelekkan citra Fadjroel Rachman. kampanye ini sedemikian halusnya sehingga seolah-olah mendukung Fadjroel Rachman dengan membuatkan poster dan kemudian meminta jatah untuk menjadi Menteri Kesenian jika Fadjroel Rachman terpilih menjadi presiden (untuk jelasnya lihat sendiri di www.fadjroel4president2009.wordpress.com).

Kami sebagai Fadjroel Rachman Fans Club menolak tegas anasir-anasir jahat yang dengan sengaja melakukan tindakan keji dengan menjerumuskan Fadjroel Rachman ke dalam narsisme, seperti pemberhalaan personal dan pengaguman pribadi, antara lain melalui poster seperti itu. Kami mendukung Fadjroel Rachman untuk mengambil tindakan tegas terhadap upaya-upaya sejenis yang dilakukan oleh anasir-anasir jahat tersebut seperti "tim Pejaten" dengan menyatakan siap tempur terhadap mereka. Mohon dukungan para anggota Fadjroel Rachman Fans Club dari Lhokseumawe hingga Biak untuk melakukan kampanye balik sehingga Fadjroel Rachman bisa diselamatkan.

29 Agustus 2008

Bukti Dukungan Terhadap Fadjroel Rachman

A. SMS tanggal 14 Agustus 2008: 1. Fadjroel Rachman 30,54% ; 2. Susilo Bambang Yudhoyono 22,77%; 3. Megawati 13,12%; 4. Hidayat Nur Wahid 12,28%; 5. Prabowo Subianto 5,88%; 6. Wiranto 4,72%; 7. Amien Rais 4,30%; 8. Rizal Mallarangeng 2,31%; 9. Sri Sultan Hamengkubuwono 2,10%; 10. Yusril Ihza Mahendra 1,99%.

B. SMS tanggal 21 Agustus 2008: 1. Yusril Ihza Mahendra 30,39%; 2. Susilo Bambang Yudhoyono 19,83%; 3. Fadjroel Rachman 10,87%; 4. Hidayat Nur Wahid 10,12%; 5. Megawati 9,74%; 6. Prabowo Subianto 5,93%; 7. Wiranto 4,80%; 8. Amien Rais 4,43%; 9. Sri Sultan Hamengkubuwono 2,44%; 10. Rizal Mallarangeng 1,44%.

Tunggu apa lagi? Jangan Ragu-ragu! Segera anda mulai donasikan uang kepada Fadjroel Rachman untuk membeli pulsa sms dan juga persiapkan Dana Revolusi sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai biaya nyapres.

Catatan: Fadjroel Rachman Fans Club tidak menerima sumbangan apapun. Anda bisa langsung menghubungi Fadjroel Rachman di mfadjroelrachman@gmail.com atau 0815 7144 378 untuk koordinasi dan negosiasi mengenai dana yang dibutuhkan.

Kejujuran Seorang Fadjroel Rachman

Pembaca dan pendukung Fadjroel Rachman yang terhormat, berikut sebuah kutipan yang menggambarkan kejujuran calon presiden kita. Anda dapat melihat langsung di situs pribadi Fadjroel Rachman dengan link http://fadjroel4president2009.wordpress.com/2008/07/28/fajroel-rahman-tantang-sby/ .Tidak ada seorang pun capres di Indonesia yang mampu bersikap jujur seperti Fadjoel Rachman. Sudah saatnya kita hargai kejujuran di tengah begitu banyaknya korupsi, kolusim nepotisme dan militerisme di bumi Indonesia. Hal ini membuat kita bertambah yakin untuk memilih Fadjroel Rachman sebagai seorang Presiden yang jujur di tahun 2009 nanti!
  1. Fadjroel Rachman Says:

    salam buat semuanya,

    Pertama, saya cuma ingin sekedar berebut kuasa saja dengan para pemain besar. Maklum saya gak punya modal. Anak istri pun ditinggal-tinggal dan saya masih ngaku bujangan. Kerja serabutan. Nyicil rumah susah, mobil butut, semua kan makan biaya. Jadi supaya bisa bebas biaya maka saya harus berkuasa dulu karena negara kesejahteraan akan menjamin semuanya terutama hak hidup dan hak kelakuan saya. Kebiasaan saya untuk borong pulsa, main internet, ngafe dan jalan-jalan keliling Indonesia untuk kampanye jelas mahal. Gak cukuplah hanya dengan mengajukan proposal nodong para sesepuh PSI yang sering saya kibulin itu. Belum juga anak-anak muda yang saya pelihara dan saya elus sebagai generasi mudanya sosialis indonesia. Kasihan, mereka masih menganggur, terbelakang dan tidak cerdas seperti saya. Itulah sebabnya mereka masih nongkrong-nongkrong menunggu makan siang di Guntur 49. Jadi, kekuasaan itu penting buat saya.

    Kedua, saya berani nekad dengan mengatasnamakan kaum muda meski sebenarnya saya dari dulu memang terbiasa klaim untuk selalu mengaku muda. Gapapa juga sech yang penting kalian percaya dan selalu percaya sama saya. Itu kuncinya. Maka gak penting kalian kenal saya atau tidak. Ini cuma delusi raksasa yang saya bangun buat orang-orang yang menyedihkan macam kalian semua. Kalo saya jadi presiden, kesejahteraan pasti akan ditingkatkan terutama kesejahteraan keluarga saya dulu. Maklumlah, anak istri saya kelaparan di Kopo sana sementara saya enak-enakan jadi seleb kacangan di Jakarta. Itu lagi masalahnya. Jadi kekeluargaan itu penting sesuai dengan amanat negara kesejahteraan. Supaaya keluarga saya sejahtera dan saya jadi bapak serta suami yang baik di rumah. Ini pencitraan penting sebagai seorang calon presiden. KDRT? Saya jamin saya gak pernah melakukan pemukulan fisik. Paling-paling pengabaian hak anak. Itu juga soal kecil.

    Ketiga,
    Saya bercita-cita mewujudkan sosialisme radikal ala Chavez. Tentunya militer harus bisa dikuasai dan ditaklukan terlebih dahulu. Karena negara kesejahteraan harus bebas gangguan dari tangan-tangan otoritarianisme. Makanya kalo saya sebagai presiden sekaligus Panglima Tertinggi TNI, saya akan perintahkan untuk menangkapi orang-orang yang tidak sepakat dengan negara kesejahteraan seperti para kapitalis, konglomerat pemilik modal, Islam fundamentalis, Kristen kafir, homo sialan, feminis yang selalu menghina saya serta memberlakukan sensor agar program-program saya bisa berjalan. Apakah saya pernah bilang kalo semua harus dibela? bullshit dong, biar bagaimana kan harus ada yang dikorbankan termasuk militer yang dulu pernah menjadikan saya korban.

    Keempat,
    Saya mengakui kalo saya sejak tahun 1980-an selalu jadi aktivis pinggiran. Ini bukan masalah idealisme sech, tapi soal kesempatan. Kawan-kawan saya di yayasan 5 Agustus sudah berhasil semua. Sudah pada kaya dan membiayai keluarga masing-masing. Saya? cuma bisa nulis novel dan pantun, kadang malu juga kalau disebut ekonom karena saya cuma sebatas kuliah tanpa menghasilkan riset atau buku ilmiah. Kuliah itu penting biar status saya sebagai Ketua Dewan Pembina Forum Mahasiswa Pascasarjana UI tidak copot. Toh, anggotanya saya sendirian kok. Itu lingkaran intelektual yang setidaknya masih percaya sama saya. Lingkaran PSI? itu sih sampah semua karena saya udah gak percaya mereka. Saya malu juga dibilang politikus sebab saya cuma bisa teriak dari pinggiran. Padahal sudah jelas politik adalah kekuasaan. Tapi apa kuasa saya? paling minta duit dan jual muka ke berbagai institusi donor.

    Jadi tolonglah anda semua untuk memberi kesempatan emas, the one and the only in my latest years; menjadi presiden untuk anda semua. Biar saya sampah di pinggiran paling tidak saya mampu untuk menjadi presiden anda yang ganteng dengan peci. Ada yang bilang saya mirip tukang beca sih tapi pasti nanti saya tangkap dan penjarakan orang itu di Nusakambangan biar sama nasibnya seperti saya dulu. Pliss sekaliiii aja ya? Saya presiden ya? ya?

    Tabik,

    Fadjroel Rachman

  2. taufiq Says:

    Tulisan Fadjroel di atas sangat jujur. Hal yang tidak ada di capres lain.

24 Agustus 2008

Fadjroel Rachman di Friendster

Kini kamu-kamu dapat menemukan dan menambah daftar teman dari Fadjroel Rachman di Friendster. Caranya? Mudah sekali! Tinggal search and add http://profiles.friendster.com/62009382 saja kok!

19 Agustus 2008

Fadjroel Rachman Kita Tantang SBY!

JAKARTA, SABTU (Kompas)- Pengamat sosial dan politik Fadjroel Rachman menantangPresiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apa tantangan yang disampaikannya?Ia mengritik wacana yang digulirkan Presiden SBY mengenai tidaktertutupnya kemungkinan dijatuhkan hukuman mati bagi para koruptor.Dia mengajukan tantangan apakah SBY siap dihukum mati jika iadiketahui melakukan korupsi."Maaf saja, soal hukuman mati dalam kasus korupsi, saya berbeda dengansebagian besar masyarakat. Saya tantang SBY, kalau nanti KPK menemukanbahwa beliau korupsi 1 rupiah, mau tidak dihukum mati. Saya tantang,berani tidak," kata Fadjroel dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (26/7).Alasan yang diajukan Fadjroel, lebih ke alasan penegakan HAM dan moral.Menurut dia, tak ada yang berhak mencabut nyawa manusia selain Tuhan.Atas tantangan Fadjroel kepada SBY ini, pakar Hukum Pidana UI RudiSatrio mengatakan, tidak bisa sembarangan menjatuhkan hukuman mati."Kalau Anda menantang SBY, nanti dulu, bagaimanapun juga harusdijatuhkan secara profesional tidak bisa sembarangan. Harus dicaribukti yang menguatkan," kata Rudi.Awal pekan lalu, Juru Bicara Kepresidenan Andi Alfian Mallarangengmenyatakan bahwa Presiden tidak menutup kemungkinan dijatuhkan hukumanmaksimal berupa hukuman mati bagi koruptor. Wacana ini akhirnyabergulir, ditengah pro kontra penerapan hukuman mati dan eksekusi yangdilakukan terhadap beberapa terpidana dalam satu bulan ini."Pernyataan SBY itu salah dan keliru, dan sudah ketinggalan zaman. SBYharus hati-hati. Ingat bahwa Indonesia sudah meratifikasi konvensi PBBsoal hak sipil dan hak politik, bunyinya "siapapun tidak bolehsewenang-wenang mencabut nyawa seseorang". Dan SBY ikut menandatanganikonvensi itu. Mungkin dia lupa," kata Fadjroel.

MANIFESTO FADJROEL RACHMAN UNTUK 2009

KAMI, PARA PEMUDA PEMUDI PENDUKUNG FADJROEL RACHMAN DENGAN INI MENYATAKAN KESIAPAN MENSUKSESKAN PENCALONAN FADJROEL RACHMAN MENJADI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

HAL HAL MENGENAI PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN DISELENGGARAKAN SECARA SEKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT-SINGKATNYA DI TAHUN 2009.

BANDUNG, 17 AGUSTUS 2008
ATAS NAMA PARA PEMUDA PEMUDI INDONESIA
FADJROEL RACHMAN FANS CLUB